12 Fakta Gunung Everest, Gunung Tertinggi di Dunia Yang Kerap Makan Korban

12 Fakta Gunung Everest, Gunung Tertinggi di Dunia Yang Kerap Makan Korban

Fakta Gunung Everest – Sebagai gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest pasti menjadi gunung cita-cita bagi banyak pendaki. Puncak tertinggi di dunia pertama kali dicapai oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada 29 Mei 1953.

Sekarang, berkat kemajuan infrastruktur dan teknologi, telah kian banyak pendaki yang berhasil menempuh puncaknya. Apabila kalian tertarik berharap mengunjungi gunung ini, simak dulu yuk fakta-fakta menariknya yang dirangkum oleh Kami dari bermacam sumber seperti www sbobet88 yang menjadi berita dalam permainan menggunakan uang asli.

 

1. Terletak di Perbatasan Nepal-Tibet

12 Fakta Gunung Everest, Gunung Tertinggi di Dunia Yang Kerap Makan Korban

Gunung Everest ialah komponen dari Pegunungan Himalaya. Puncaknya berada di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut dan berada di perbatasan antara Tibet dan Nepal.

 

2. Nama Lain Everest

Sebab berada di perbatasan, Gunung Everest memiliki banyak nama. Orang Tibet menyebutnya Chomolungma yang berarti “Ibu Suci”, padahal orang Nepal menyebutnya Sagarmatha yang berarti “Dewi Langit”.

Nama Inggris resminya ditetapkan pada tahun 1865 oleh Royal Geographical Society berdasarkan saran dari pendaki gunung profesional dan British Surveyor General of India, Andrew Waugh. Waugh sendiri mengambil nama pendahulunya Sir George Everest.

 

3. Termasuk dalam Seven Summits

12 Fakta Gunung Everest, Gunung Tertinggi di Dunia Yang Kerap Makan Korban

Fakta Gunung Everest – Sebagai gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest tentu masuk dalam daftar Seven Summits atau puncak-puncak tertinggi di tujuh benua. Keenam gunung lainnya yang masuk dalam daftar ini ialah Gunung Carstenz Pyramid di Papua, Gunung Elbrus di Rusia, Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Gunung Aconcagua di Argentina, Gunung Vinson di Antartika, dan Gunung Denali di Alaska.

 

4. Terus Bertambah Tinggi

Ilmuwan memperkirakan Gunung Everest berusia sekitar 50-60 juta tahun, masih cukup muda untuk standar geologi. Gunung ini terwujud berkat tenaga ke atas yang dijadikan ketika lempeng tektonik India dan Eurasia bertabrakan, kemudian menunjang bebatuan yang menyusun gunung tertinggi di Bumi. Banyak orang yang bermain game slot online ketika sedang mengunjungi gunung ini.

Daya hal yang demikian masih berprofesi sampai ketika ini, menunjang puncak Everest menjadi lebih tinggi seperempat inci setiap tahun.

 

5. Mempunyai 17 Rute Pendakian

Ada 17 rute pendakian yang bisa dipilih pendaki untuk menempuh puncak Everest. Namun ada dua jalanan yang paling populer dan acap kali dipilih ialah jalanan Southeast Ridge dari Nepal dan jalanan North Ridge dari Tibet.

 

6. Durasi Ekspedisi

Fakta Gunung Everest – Waktu yang tepat untuk memulai pengerjaan pendakian menuju puncak Everest ialah pertengahan Mei, tapi umumnya pengerjaan persiapan telah dimulai berbulan-bulan sebelumnya. Tim ekspedisi umumnya telah berkumpul di Kathmandu, Nepal pada bulan Maret untuk mulai aklimatisasi.

Pada bulan April, pendaki mulai berangsur-angsur naik gunung untuk menyesuaikan diri. Memasuki pekan kedua bulan Mei, tim mesti telah memiliki jalanan yang dilengkapi tali dan telah mengarah ke puncak. Apabila semuanya berjalan dengan baik, pada permulaan bulan Juni pendaki telah memulai perjalanan pulang.

 

7. Oksigen Tipis

Fakta Gunung Everest – Dengan ketinggian menempuh 8.848 meter, tekanan udara di puncak Everest cuma sepertiga dari tekanan udara di kawasan yang seimbang dengan permukaan air laut. Ini menciptakan oksigen sebagai sesuatu yang langka di ketinggian ini. Pendaki pun mesti mengandalkan tabung oksigen sekiranya berharap menempuh puncak Everest.

 

8. Banyak Ancaman

Kecuali oksigen yang tipis, pendaki juga mesti mempersiapkan diri untuk menyelesaikan ancaman yang bisa menghalangi perjalanan mereka. Seperti altitude sickness atau penyakit ketinggian, cuaca yang buruk, angin, longsor salju dan Khumbu Icefall.

 

9. Banyak Pendaki Meninggal Dunia

Sebab medan yang berbahaya, telah banyak pendaki yang meninggal dunia ketika berupaya menempuh puncak Everest. Berdasarkan data Himalayan Database, sampai akhir musim pendakian 2018 telah ada 295 orang yang meninggal ketika mendaki Everest.

Kebanyakan dari pendaki yang meninggal hal yang demikian mayatnya tertinggal di sana dan terkubur di bawah es. Dikala lapisan es di Everest mencair, baru kemudian jasad-jasad hal yang demikian bisa dipandang.

 

10. Antre Menuju Puncak

Tren Everest mulai meningkat pada tahun 1990-an ketika mulai banyak pemandu yang membuka perjalanan komersial menuju puncak Everest. Sampai ketika ini, telah ada lebih dari 5.000 orang yang berhasil menempuh puncak Everest.

Namun, kian populer Everest berujung pada kian ramainya antrian menuju puncak. Hasilnya, baru-baru ini pada musim semi 2019 telah ada 11 pendaki meninggal dunia ketika mengantre menuju puncak.

 

11. Bisnis Besar untuk Nepal

Untuk perusahaan logistik dan pemerintah Nepal, pendakian Gunung Everest ialah bisnis yang benar-benar besar. Pada tahun 2018, Kementerian Pariwisata Nepal mengatakan bahwa mereka berhasil mendapat pendapatan sebesar USD 5,2 juta (Rp 73 miliar) dari memenangkan permainan poker online yang mereka terbitkan untuk pendaki.

 

12. Bantuan Sherpa

Untuk menempuh puncak Everest, tim pendaki umumnya mencari bantuan dari pemandu profesional di Nepal. Biasanya pemandu ini ialah Sherpa – suku yang tinggal dekat dengan Gunung Everest, tapi akhir-akhir ini ini juga banyak suku lain yang menawarkan jasa pemandu.

Mereka umumnya menyiapkan rute perjalanan, memasok kamp dengan makanan dan kebutuhan esensial lainnya, dan menemani pendaki untuk menempuh puncak. Untuk ekspedisi yang umumnya berlangsung selama 3-4 bulan, para pemandu ini bisa mendapat pendapatan sebesar USD 2.500-5.000.

Selain hal tersebut, disini juga sama seperti gunung-gunung lainnya, gunung everest ini juga sangat minim signal , sehingga menyulitkan orang orang yang ingin bermain game idn poker di daerah tersebut, alhasil jangan harap kamu bisa bermain judi online ataupun sekedar membuka sosial media.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *